RENUNGAN
Hanya yang Baik
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun .... • Ef. 4:29
Tiap pagi aku menuliskan sebuah ayat Kitab Suci untuk diingat sebagai
moto hari itu. Suatu hari, ayat itu berbicara tentang jangan memfitnah.
Aku tahu bahwa menyebarkan rumor dengan tujuan merugikan seseorang itu
salah.
Namun, aku sadar bahwa
ada bentuk pembicaraan yang sama bahayanya dengan ketidakbenaran:
membicarakan tentang kesalahan seseorang kepada orang ketiga—meskipun
kesalahan itu mungkin benar. Kita cenderung memberi tahu orang lain
tentang kesalahan yang telah dilakukan seseorang atau tentang
kelemahannya. Kita tidak membicarakan kebohongan. Namun, pembicaraan
seperti itu dapat menimbulkan prasangka atau kecurigaan. Hubungan satu
sama lain akan menjadi negatif.
Hari itu saat aku merenungkan
moto yang kudapat dari Kitab Suci, seorang pria menelepon, menceritakan
sebuah cerita yang kuyakini itu tidak benar. Apa reaksi pertamaku? Aku
akan mengatakan hal ini kepada rekan-rekanku! Namun, hal ini akan
merugikan reputasi orang yang ia ceritakan. Lalu aku teringat ayat yang
kubaca pagi itu dan oleh kasih karunia Allah, aku diam saja. Kini aku
membiasakan diri meminta Allah untuk mengawasi pintu bibirku (baca Mzm.
141:3).
Doa: Allah Pengasih, berilah kami kekuatan untuk
berbicara hanya yang baik tentang orang lain. Kami berdoa bersama dengan
pemazmur, ”Jagalah pintu bibirku, Ya Tuhan” (Mzm. 141:3). Amin.
Doa Syafaat: Seseorang yang kusakiti dengan kata-kataku
Pokok Pikiran: Allah memanggil kita untuk mengucapkan kata-kata yang menyembuhkan, bukan yang melukai.
No comments:
Post a Comment